Selasa, 22 Desember 2015

Single (2015) Movie Review

Siapa yang suka sama Raditya Dika tunjuk tangan! Saya! Oke gua harus bilang kalo gua suka sama bang Radit soalnya dia gokil tingkat dewa! semua filmnya gua tonton di rumah *alias tv*  hahaha simple sih ya gua kurang suka nonton film Indonesia dibioskop karna gua tahu 2 atau 3 bulan lagi filmnya bakal ada di TV.

Gua juga baca hampir semua buku Bang Radit, dan gua harus bilang kalo bukunya keren abis dan bikin gua berfikir. Salah satu hal yang bikin gua seneng ama Bang Radit adalah dia bisa ngebuat lelucon dimana kita ga hanya dibuat tertawa semata tapi juga merenungkan makna dari apa yang kita tertawakan. 

Tahun 2015 ini bener-bener tahun Bang Radit, dimulai dari film Malam Minggu Miiko, Cinta Brontosaurus, Marmut Merah Jambu, Koala Kumal kemudian ditutup dengan Single bener-bener dahsyat doi. Didalam film yang gua sebut diatas, Bang Radit ga hanya bertindak sebagai aktor aja, dia juga bertindak sebagai penulis naskah bahkan sutrada. Kurang apalagi coba Bang Radit ini selain kurang tinggi dan ganteng? *kemudian ditampar*


 photo Single1_zpssnw91hkg.jpg 

"Ebi (Raditya Dika) adalah seorang pria yang naif dan tidak memiliki pekerjaan. Selama ini Ebi tinggal di sebuah kos an dan kerap meminta uang dari ibunya untuk membayar kosannya. Selain itu Ebi juga seorang single atau jomblo karena Ebi tidak berbicara dengan wanita sehingga wanita yang didekati oleh Ebi pun menolak dirinya. 
 Ebi sendiri memiliki seorang adik bernama Alva (Federik Alexander) berbanding terbalik dengan Ebi, Alva adalah seorang pria yang sukses, tampan dan akan menikah 3 bulan yang akan datang. Untuk menyelamatkan harga dirinya, Ebi berusaha mencari kekasih untuk diperkenalkan saat pernikahan Alva.
Suatu hari, seorang penghuni kosan baru bernama Angel (Annisa Rawles) membuat Ebi jatuh cinta dan berusaha untuk mendekatinya, dibantu oleh dua sahabatnya Wawan (Pandji Pragiwaksono) dan Victor (Babe Cabita) Ebi berusaha menyatakan perasaan sukanya pada Angel. 
Namun sayangnya, Joe (Chandra Liow) yang merupakan "abang" Angel menjadi saingan utama Ebi untuk mendapatkan perhatian Angel. Joe sendiri adalah sahabat yang sejak kecil sudah bersama Angel dan dianggap sebagai abang oleh Angel. 
 Bersama dengan Wawan dan Victor, Ebi berusaha mendekati Angel berbagai halangan dan kesalah pahaman harus dilalui oleh Ebi demi mendapatkan perhatian Angel. Bukan hanya Ebi yang memiliki masalah cinta namun Wawan dan Victor diam-diam memiliki masalah dalam kehidupan cinta mereka. Ebi kembali mempertanyakan apa yang salah dengan menjadi single, apakah menjadi single sangat buruk hingga banyak orang mau terjebak disebuah hubungan hanya agar dirinya tidak single?" 

Jujur film ini melebihi ekpetasi gua dan ngebuat gua berfikir positif tentang film komedi Indonesia dan film Indonesia sendiri. Jujur aja gua sempet males kalo nonton drama komedi bokep dan komedi garing tapi Raditya Dika dengan Single nya sukses bikin gua jatuh cinta. 

Dari awal film ini mulai, ada banyak jokes yang out of the box. Kejadian yang biasa terjadi dikehidupan sehari hari namun mampu dibuat menjadi jokes ala Raditya Dika. Dan dari awal film ini juga, gua ketawa ngakak bareng satu studio bahkan seinget gua dari awal hingga akhir, punchline yang dikeluarkan single bener-bener pecah dan ngebuat gua harus mengakui jika Raditya Dika bener-bener jenius. 

Dan seperti film atau karya Raditya Dika lainnya, ia kembali menjadi sosok cemen, ditolak cewek, pecundang, namun jenaka, memiliki hobi stand up komedi, dan jomblo. Gua ngerasa Raditya Dika memang membuat image dirinya seperti itu, tema yang diangkat pun selalu sama yaitu kegelisahan anak muda sekarang atau merepresentasikan sudut pandang anak muda tentang jomblo atau masalah cinta. 

Ga salah memang kalo Raditya Dika ingin memberikan image dirinya seperti itu, namun gua ngerasa entah dia terjebak atau sengaja, Raditya Dika selalu bermain disosok yang sama. Menurut gua disemua filmnya walaupun nama karakter yang ia mainkan berbeda tapi sifat yang dimiliki antar karakter selalu sama, jomblo, pecundang, ga bisa ngomong ama cewek lalu semua bisa diselesaikan dengan baik melalui stand up comedy.

Gua berharap Raditya Dika difilm selanjutnya bisa keluar dari karakter ini, walaupun pada akhirnya dia harus berubah image yang udah melekat didiri dia, cuma gua bener-bener nungguin film dia dimana dia berubah dari image yang selama ini tuh dia banget.

Tapi biar begitu, film ini keren banget tiap scene yang ada memiliki makna tersendiri dan ditiap scene nya akan bikin u bertanya-tanya tentang cinta, suka, kekaguman semata, terbiasa dengan kehadiran seseorang dan single. Film akan ngebuat u tertawa terbahak, lalu kemudian berfikir, tertawa lagi dan berfikir lagi begitu seterusnya sampai ending film. Kita diajak untuk menertawakan hal-hal yang ada disekitar kita yang bahkan kita ga tau kalo itu lucu.

Satu kekurangan film ini cuma ada pas adegan klimaks, menurut gua adegan Ebi yang harus menyelesaikan masalah dia sampai ending sebenernya cukup garing seolah Raditya Dika udah kehilangan arah diadegan klimaks. Tapi secara keseluruhan film ini keren banget, sebuah film karya Indonesia yang harus diacungi jempol dan memiliki alasan tersendiri kenapa kita harus nonton film Indonesia di bioskop.

Rating Film: 4/5, "Gua baru menyadari ketika kita mencintai seseorang, kita harus seperti anak kecil .. apa adanya ga usah banyak mikir, nyari alesan, hanya sesimple aku sayang dia.. udah cukup"-Raditya Dika 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar