Tampilkan postingan dengan label review film. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label review film. Tampilkan semua postingan

Kamis, 14 April 2016

Review The Divergent Series: Allegiant, Which Side are You on?


Sekedar informasi gua nonton film ini dah cukup lama cuma gua baru bisa nulis reviewnya karna gua bukan penggemar series ini walaupun gua nonton series ini dari film pertama dan entah kenapa gua merasa kalo gua akan nonton film terakhir yang berjudul Ascendant yang rencananya akan dirilis tahun 2017 nanti. 

Film Allegiant ini merupakan bagian dari The Divergent Series jadi buat kalian yang ga nonton series ini dari awal dijamin bakalan langsung bingung, gua pun yang mengikuti series ini dari awal masih bingung dan masih berusaha mencerna film ini *emangdasarnyabloon *ditimpukfansdivergent.

Series divergent sendiri terbagi menjadi beberapa bagian yaitu: Divergent (2014), Insurgent (2015), Alliegiant (2016), dan Ascendant (2017). Film ini disutradarai oleh Robert Schwentke dan ditulis oleh Stephen Chbosky, Bill Collage, Adam Cooper dan Noah Oppenheim. Karakter dan alur cerita di film ini disesuaikan berdasarkan Novel Divergent karangan Veronica Roth. 

Senin, 22 Februari 2016

DEADPOOL Review Movie: Anti-Heroes Coming!


Ada banyak film ditahun 2016 ini yang cukup bikin gua penasaran dan gua tunggu-tunggu, salah satunya adalah film yang akan review ini, DeadPool. Yap, DeadPool adalah film keluaran 20th Century Fox berdasarkan karakter Marvel Comics yang sama. Film ini sendiri merupakan bagian dari film X-men Series dan disutradai oleh Tim Miller dan merupakan film debutnya sebagai sutradara. 

Oke, jujur aja gua ga pernah baca komik Marvel sebelumnya, baik itu tentang Avengers atau X-men. Tapi gua sangat menikmati film yang mereka keluarkan dan gua ga pernah merasa kesusahan mengikuti alur cerita difilmnya walaupun gua ga pernah baca komik mereka sebelumnya #sombong #sayapahammarvel #manacivilwar #ironmanpunyasaya.

Here’s When The Official “Deadpool” Trailer Will Premiere!
                                                                     DeadPool

Rabu, 03 Februari 2016

The Boy (2016) Movie Review


Kalian suka film horor? Kalo gua sih cukup suka selama bukan film yang menyajikan mayat bergelimpangan dimana-mana, isi perut yang keluar dan sebangsanya. Intinya film horor setan yang mencekam jauh lebih baik ketimbang film psikopat. 

Beberapa waktu yang lalu, gua sempet liat trailer film The Boy yang digadang-gadang adalah pacarnya Annabelle, gua aja mpe baper masa Annabelle punya pacar tapi gua engga? Dan karna gua cukup kepo sama The Boy yang bonekanya lebih cakep ketimbang Annabelle dan karna pengen tau kenapa dia mau sama Annabelle jadi gua memutuskan untuk nonton film ini. 

Dan gua juga baru tahu kalo the Boy mengambil tema psikologikal horor maksud nya lebih bermain lewat emosi suatu karakter. Tema film ini cukup berbeda dengan film horor konvensional yang lebih bermain di hantu, monster atau sebangsanya dan berbeda dengan film psikopat yang berdarah-darah. Tema dengan film ini lebih bermain dengan emosi dan ketakutan karakter itu sendiri yang kemudian membangun suasana menakutkan. 

the 5th Wave (2016) Movie Review


Hello Februari!

Sebenernya gua dah nonton film ini sekitar 2 minggu yang lalu bersama teman lama tapi kenapa baru sekarang gua review? Gua kehilangan mood untuk menulis beberapa waktu belakangan ini jadi gua memutuskan untuk menunda mereview film ini. 

Ada yang udah nonton film the 5th Wave ini? film ini diangkat berdasarkan judul novel yang sama dan dikarang oleh Rick Yancey. Novel ini terdiri dari tiga buku, the 5th Wave adalah seri pertama yang diterbitkan tahun 2013, seri kedua berjudul The Infinite Sea diterbitkan pada tahun 2014 dan seri ketiga berjudul The Last Star yang akan dikeluarkan ditahun ini.   

5th-Wave poster.jpg 

Rabu, 13 Januari 2016

Ngenest Movie Review (2016)


Hello!! Selamat tahun baru 2016! Dan ini adalah tulisan pertama gua ditahun 2016 heheheh emang sih dah hampir tengah bulan Januari cuma gua rada sibuk 2 minggu ini dan baru bisa nulis lagi hahahah tolong maafkan saya xoxoxo. Resolusi gua ditahun ini cukup sederhana yaitu gimana blog gua ini bisa berkembang jauh lebih baik lagi dan semoga gua masih terus bisa nulis diblog ini, gimana dengan kalian? apa kalian punya resolusi ditahun ini?.

Beberapa waktu belakangan ini gua ngerasa film Indonesi lagi banyak yang bagus dan mutunya semakin naik walaupun emang ga drastis cuma gua berharap para sineas film indonesia bisa terus ngebuat film yang mendidik, minimal film yang bisa ngebuat penonton tertawa lepas tanpa ada lawakan kotor dan "panas" seperti film yang bakal gua review kali ini Ngenest yang sukses bikin gua ketawa dan berfikir tentang makna apa yang ingin disampaikan oleh Ernest Prakasa. 

Ernest Prakasa sendiri adalah salah satu comic kesukaan gua selaian Raditya Dika, menurut gua Koko Ernest adalah salah satu bukti bahwa seorang comic emang harus cerdas selain pinter ngelawak makanya ketika gua liat trailer Ngenest disaat gua lagi nonton film single jujur aja gua ngerasa tertarik banget buat nonton film ini, karna film ini sama kaya film Raditya Dika dimana film Ngenest ini diadaptasi dari buku yang ditulis Ernest Prakasa dengan skrip yang ditulis langsung oleh Ernest, disutradai pula olehnya dan diperankan olehnya.

Selasa, 22 Desember 2015

Single (2015) Movie Review

Siapa yang suka sama Raditya Dika tunjuk tangan! Saya! Oke gua harus bilang kalo gua suka sama bang Radit soalnya dia gokil tingkat dewa! semua filmnya gua tonton di rumah *alias tv*  hahaha simple sih ya gua kurang suka nonton film Indonesia dibioskop karna gua tahu 2 atau 3 bulan lagi filmnya bakal ada di TV.

Gua juga baca hampir semua buku Bang Radit, dan gua harus bilang kalo bukunya keren abis dan bikin gua berfikir. Salah satu hal yang bikin gua seneng ama Bang Radit adalah dia bisa ngebuat lelucon dimana kita ga hanya dibuat tertawa semata tapi juga merenungkan makna dari apa yang kita tertawakan. 

Tahun 2015 ini bener-bener tahun Bang Radit, dimulai dari film Malam Minggu Miiko, Cinta Brontosaurus, Marmut Merah Jambu, Koala Kumal kemudian ditutup dengan Single bener-bener dahsyat doi. Didalam film yang gua sebut diatas, Bang Radit ga hanya bertindak sebagai aktor aja, dia juga bertindak sebagai penulis naskah bahkan sutrada. Kurang apalagi coba Bang Radit ini selain kurang tinggi dan ganteng? *kemudian ditampar*

Kamis, 17 Desember 2015

Pan (2015) Movie Review

"Welcome to Neverland"- Peter Pan.

Kalian pasti pernah denger dongeng seorang anak kecil yang tidak pernah tumbuh dewasa dan berasal dari Naverland bukan? Yap, Peter Pan! Kali ini gua akan bahas film yang terinspirasi dari dongeng Peter Pan. Film ini ada dari bulan Oktober dan gua baru sempet nonton (songong), oke gua baru sempet nonton karna rating di IMDb cuma sekitar 6,0 yang mana ngebuat gua cukup ragu sama film ini. 

Pan 2015 poster.jpg 

Senin, 07 Desember 2015

Review Film The Little Prince


"It is only with the heart that the one can see rightly, what is essential is invisible to the eye" -The Little Prince. 

Gua rasa kita sepakat kalo masa kecil itu masa yang paling indah banget dimana kita bisa main tanpa ada satupun orang dewasa yang melarang, dimana kita bisa berimajinasi tanpa harus takut pada apapun, tidak ada beban hidup, tertawa dengan riang. Saat kita masih kecil tentu kita dengan mudahnya berteman dengan siapa pun tanpa takut bahwa teman kita akan berkhianat atau meninggalkan kita dan gua rasa kita sekali lagi akan sepakat jika semakin kita beranjak dewasa hal-hal yang kita rasakan saat kita kecil seperti tertawa, bertemu dengan orang, dan cara kita memandang sesuatu akan semakin berubah. 

Saat kita beranjak dewasa kita semakin dipaksa untuk melihat realita dunia, impian masa kecil dan kenangan akan masa kecil perlahan akan hilang sedikit demi sedikit tapi menurut gua apakah kita akan melupakan mimpi dan kenangan dimasa kecil adalah pilihan kita sendiri. 

Film The Little Prince adalah film yang menganalogikan para orang dewasa dimata seorang anak kecil. FIlm ini menceritakan bagaimana The Little Prince menghadapi para orang dewasa dan bagaimana ia sendiri memandang seperti apa arti dari "menjadi dewasa". Sebuah film yang bagus dimana kalian juga akan dapat sebuah sudut pandang baru dari "apa yang dimaksud dengan menjadi dewasa?".


Kamis, 01 Oktober 2015

Review Hotel Transylvania 2

                                                               Sumber gambar
                                                        

Papa Drac is back! Setelah sukses dengan film Hotel Transylvania yang pertama akhirnya 
sekuelnya yang kedua muncul juga! Gua sih berharap banyak sama film ini karena yang gua tau salah satu producer film ini adalah Adam Sandler yang merupakan salah satu aktor komedi favorit w setelah Jhony deep dan Jim Carrey. 

Gua adalah salah satu penggemar animation movie or anime walaupun usia gua tujuh belas tahun hahahaha just kidding yang gua maksud adalah walaupun umur gua dah cukup dewasa tapi gua masih suka nonton film yang berbau animasi atau anime, jadi pas film ini keluar gua ngebet banget pengen nonton. 

Film animasi akan w review dari sudut pandang gua yang otomatis semua yang gua pikirkan tentang film ini akan gua keluarin disini, ok let's start the review! film ini menceritakan lanjutan dari film yang pertama jadi gua saranin buat yang belum nonton yang pertama harus nonton dulu biar seru dan biar dapet lucunya. 

Film ini dimulai dari Mavis (Selena Gomez) yang akhirnya menikah dengan cowok yang dia suka yaitu Johnny (Andy Samberg) mereka menikah setelah mendapatkan restu dari Drac (Adam Sandler) yang sangat tidak menyukai manusia yang telah membunuh istrinya ratusan tahun yang lalu.

Setelah Mavis dan Johnny menikah mereka tinggal di Hotel Transylvania karena Drac tidak mau berpisah dengan Mavis. tak lama kemudian Mavis hamil dan melahirkan seorang anak laki-laki bernama Dennis (Asher Blinkoff) dan masalah pun dimulai dari sini.